Sehina Itukah Mereka???

Sehina itukah mereka - Adhitya MasdaSaat gue lagi asyik jungkir balik di koprol.com, gue coba buat check in di Madiun, siapa tahu aja gue bisa ketemu ama temen-temen gue yang udah lama menghilang dari peredaran *maklum gan di sana tempat lahir beta, dibuai dibesarkan bunda, tapi semenjak umur 17tahun gue harus meninggalkan Madiun dan mencoba hidup mandiri sampai sekarang* :mrgreen: , tiba-tiba mata gue tertuju pada salah satu status seseorang *’cause saat itu gue yakin banget, tuh yang bikin status masih satu species ama kita* yang berbunyi kurang lebih demikian,

“Alun-alun Madiun nggilani, akeh wong ngamen tapi gak ono satpol PPne”

     Buat yang nggak mudeng bahasa Jawa, ini dah gue translatein ke bahasa Indonesia. Sorry kalau nggak sesuai EYD. 😀

“Alun-alun Madiun menjijikkan, banyak pengamen tapi nggak ada Satpol PPnya”

     Yang bikin gue heran adalah, saat itu gue yakin banget tuh yang bikin status masih satu spesies ama kita (manusia), trus yang dia bilang menjijikkan adalah pengamen (bukankah pengamen juga manusia?), jadi kenapa musti jijik kepada sesama manusia. Dalam sekejap solidaritas punk gue merasa terusik, lalu gue tinggalin comment tuh di status spesies baru.

“yang penting halal, mereka tidak mencuri, mereka juga manusia, sama seperti kita, cuman beda nasib. mereka juga butuh makan, sama halnya dengan kita.”

     Terus terang gan gue nggak suka dengan orang yang memandang sebelah mata orang lain. Kita harusnya bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan pada kita.

percuma Tuhan ngasih kita dua mata, kalo kita liat orang lain dengan hanya dengan sebelah mata

     Lama gue tunggu tuh species baru (padahal kenyataannya dia juga manusia) nggak juga ngasih balasan, selang beberapa hari kemudian dia baru bales, kurang lebih begini ucapnya

“kalo pengemis yang berkedok pengamen? kalo pengompas yang berkedok pengamen?”

     Lagi ne new species cuman pake sebelah matanya. Langsung saja gue bales tuh commentnya begini

“anda terlalu mencurigai mereka, bukankah lebih banyak PERAMPOK BERDASI yang sudah JELAS ADAnya? lebih kejam mana dengan aksi mereka? semua hal tentu ada sebab-akibatnya.”

     Alasan gue berkata demikian karena menurut gue

Semua hal tentu ada sebab-akibatnya, sebab pasti akan menghasilkan akibat, dan tidak ada akibat tanpa adanya sebab

     Entah bener apa nggak pola pikir gue, tapi bagi gue itu bener. Gue nggak suka ama orang-orang yang meremehkan orang laen. Gue tahu tuh new species orang Jawa, tapi gue bingung kenapa dia nggak bisa nerapin adat Jawa. Bukankah dalam pepatah Jawa sudah mengatakan hal ini

“yen ngomong nggawe waton, ojo waton ngomong”

translate:
“jika bicara pake aturan, jangan asal bicara”

     Sorry gan kalo gue posting hal nggak penting ini, dikarenakan blog ini tentang apa yang ada dalam kehidupan gue jadi tidak ada salahnya kalo gue posting juga. 🙂

19 Comments

Filed under My Arround

19 responses to “Sehina Itukah Mereka???

  1. klo mereka bisa nyanyi dengan suara yang merdu, musik yang pas pasti akan sangat menghibur dan saya akan rela untuk memeberikan saweran kepada mereka 😀

  2. oyi sob q setuju bgt………….bagaimanapun mereka juga manusia yg patut kita hargai….cz ga semua orang sempurna……… http://menone.wordpress.com/coretan/penolakan-yang-terindah/

  3. Yang sabar mas, bulan puasa..

  4. Mengamen zaman sekarang tu menurut saya condong ke mengemis. Lha gimana, lha wong gak ada bakat musik sama sekali, suaranya sering fals. Nekad aja jadi pengamen. Memang ada saja sih yang sangat menghibur. Tapi yang terjadi di bis dan di tempat2 umum lainnya pada umumnya ya saya tidak punya sebuatan lain selain saya samakan dengan ‘mengemis’. Padahal sehina-hinanya pekerjaan, adalah ‘mengemis’!!!

  5. mereka bukan menjijikan tapi gak pada tempatnya 🙂 . emang seharusnya mereka gak di sana kan? tapi tetep aja mereka tidak menjijikan

  6. saya lebih suka dengan mereka yang ngamen di tempat makan,.
    kalo yang ngamen di lampu merah justru kadang2 menghalangi lalu lintas tapi sama sekali ngga menjijikkan
    😀

  7. u hebat dalam memilih postingan temanya,kawan
    salam hangat dari blue

  8. selamat pagi.

    kalo ngamennya bagus sih, itu gak masalah. justru patut diapresiasi.

    kalo ngamen asal2an, ya emang bikin image nya agak buruk.

    cobalah teladani musikalitas Klantink di IMB.

    terima kasih dan mohon maaf 😮

  9. sedjatee

    honestly mereka memang sangat mengenaskan
    perlu perhatian pemerintah
    agar himpitan hidup tak menggiring pada kriminalitas
    mereka adalah korban lemahnya atensi penguasa
    alias penguasa tidak berfihak pada kaum miskin
    salam sukses..

    sedj
    http://sedjatee.wordpress.com

  10. memang kita tdk boleh memandang sebelah mata..
    toh kita jg belum tentu lebh baik dari orang lain..
    sama halnya dgn pengamen jika memang kualitas mereka bagus tdk ada masalah…
    malah bisa saling menghibur…
    asal klo ngamen mintanya jgn maksa,,soalnya kadang ada yg maksa..tpi ga semua kok
    nice posting gan

  11. betul. janganlah melihat sesuatu itu hanya dari sebelah mata saja.
    tak hanya pengamen, kadang kita juga suka berat mengasih uang receh kepada orang2 yang meminta sumbangan untuk panti asuhan atau pembangunan pesantren/masjid. takutnya, jangan2 mereka boongan nih. jangan2 itu cuma modus mereka untuk mencari penghasilan tambahan.
    tapi, kalaupun bohong, itu urusan mereka. karena, kalau mereka berkecukupan, tak mungkin akan minta2 seperti itu. jadi bantu saja!

  12. semua itu tergantung jalan pemikiran orang masing2, harusnya pemerintah bisa tampung tuh para anak jalanan sehingga mereka bisa punya pekerjaan (walaupun di tempat penampungan/panti). Kalau saya pribadi kadang merasa kasihan dan kadang merasa jengkel terhadap mereka…(dlm tanda kutip ” “)
    salam blogger 🙂

  13. kalo saya masih toleran sama pengamen… soalnya mereka masih usaha… apalagi sama pengamen yg ada di jogja yg nyanyinya betulan untuk menghibur (sampe bisa request malah). Tapi kalo ngamennya asal2an saya juga ga mau ngasih tuh…

    Saya paling nggak toleran sama pengemis…

  14. Iya bilang menjijikkan sangat tidak bernurani, tapi bi sa gak ya kira-kira sebenarnya dia pingin bilang kalau alun-alun Madiun nggak tertib banget sih???

    Just wanna try keep positive thinking 😉

    Semoga teman kamu itu bermaksud demikian cuma salah tulis 🙂

    Salam!

  15. Sebenarnya kalau mengatakan sesuatu pakailah bahasa yang sopan meskipun merasa tidak senang sama sekali. Dengan menggunakan kata2 kasar menjadikan diri kita tidak lebih dari apa yang diperkatakan itu. Perkataan menjijikkan oleh orang tersebut memang terkesan kasar.

  16. Adi

    Maen koprol jg ne??
    Hehehhe

  17. mereka itu halal, mereka tidak mencuri. Cuman, caranya itu yang kurang baik, mungkin dari itu orang memandang sebelah.
    Tapi, aku juga tidak suka ada orang yang merendahkan orang lain.

  18. Selamat malam, Sahabat BURUNG HANTU …
    Semoga limpahan rahmat Tuhan selalu tercurah dalam kehidupan Sahabat semua …

    Sehubungan dengan Blog Competition Beswan Djarum yg sedang Denuzz ikuti, Denuzz mohon kesedian Sahabat meluangkan sedikit waktu untuk bisa memberikan komentar di 3 artikel ini:

    http://blog.beswandjarum.com/denus/2010/09/08/eksperimen-mematikan-bersama-djarum-beasiswa-plus/

    http://blog.beswandjarum.com/denus/2010/09/08/uh-untuk-apa-jadi-beswan-djarum/

    http://blog.beswandjarum.com/denus/2010/09/08/beswan-di-tengah-belantara-fana/

    Komentar menjadi poin penilaian yang cukup besar dalam kompetisi …

    Selain itu Denuzz harap Sahabat berkenan untuk memberikan vote di
    http://www.beswandjarum.com/blogcompetition/
    Tinggal klik “SUKA” pada blog atas nama DENUS HERUWANDA …

    Denuzz ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kesedian Sahabat narablog …

    Be a happy blogger! …
    Salam BURUNG HANTU …

  19. met lebarann
    maafkan blue y
    salam hangat dari blue

Leave a reply to MENONE Cancel reply